Wednesday, September 27, 2006
sunset on 1:53 AM

[Ga tau JuDul-nya]
Buat apa menghindar?
Cepat atau lambat, suka atau tidak, perubahan hanya soal waktu.
Semua boleh berubah, semua boleh baru,
tapi....
satu yang harus dipegang : kepercayaan


(SOE HOK GIE)

More Article...


(4) comments << Home
Monday, September 11, 2006
sunset on 1:36 AM

MEI
Kata yang selalu jatuh
Seperti daun dihujung kemarau
Namun hati...
Adalah daun dijelang semi
Disini...
Disepanjang jalan lamunan
Aku tidak sendirian
Dedaunan telah dulu jatuh
Terinjak kata hatiku
Yang menemaninya jatuh
Lalu pergi sendiri-sendiri
Mengikuti angin pergi
Namun aku...
Masih dijalan itu
Sampai semi tiba kembali
Karena aku...
Sepertimu akar, batang, dan ranting
Yang memiliki doa
Bersama angin-angin lalu
Berganti hari-hari nanti
Hari yang penuh semi
Mei yang segera berganti.

' Ku kutip dari salah satu puisi seorang hamba. tertarik karena ada MEI

More Article...


(0) comments << Home
Sunday, September 10, 2006
sunset on 9:59 PM


Cute Memories in Cikuray
July 21th-23th, 2006


July 21th, 2006
Hari yang cerah untuk memulai perjalanan ke gunung Cikuray-Garut. KARPALA KALFA dengan 24 personal bersiap-siap untuk memulai expedisi tersebut. Mulai dari packaging, ngisi tengki masing-masing (makan maksutnya, hehehe…), dan yang tidak boleh ketinggalan adalah photo-photo (hehehe…tetep, yang penting GAYA!!). empat mobil yang siap tuk berpetualang ria, tiga buah mobil panther dan satu buah mobil box. Setelah semua telah siap, baik personal, barang bawaan, dan mobil, pukul 18.30 WIB, team mulai bertolak dari PT Kalbe Farma. Perjalanan melewati tol Sadang – Cipularang – Cileunyi. Dengan gaya nyentrik para sopir, mereka melaju mobilnya dengan kekuatan penuh seakan-akan bukan manusia-manusia keren yang mereka bawa, melainkan sekumpulan karung-karung usang (hehehe….), pukul 21.30 WIB team sampai di kota perbatasan Bandung dengan Garut (maa..penulis lupa nanyain nama kotanya :D). Istirahat sejenak, melemaskan otot-otot yang tegang dan membeli kebutuhan pribadi lainnya yang dibutuhkan selama perjalanan. 22.00 WIB team melanjutkan perjalanan. Melewati daerah perkebunan PTPN VIII Dayeuh Manggung, dan tidak ketinggalan juga pake acara nyasar-nyasar. Kata sopirnya sich ga keren kalo ga ada nyasarnya (biarlah beliau-beliau dengan teorinya sajalah, kita mah ngikut aja J ). Huupz…akhirnya pada pukul 00.00 WIB kita semua bisa keluar dari mobil dan menghirup udara dingin di daerah lereng gunung Cikuray, tepatnya di kawasan beberapa stasiun pemancar TV Lokal.

July 22th, 2006
Istirahat sejenak, menghilangkan stress selama perjalanan. Tak lupa berdoa sebelum memulai perjalanan, pada pukul 00.30 WIB team KARPALA KALFA memulai pendakian ke gunung Cikuray. Isu-isu yang terdengar kalau gunung Cikuray mempunyai trek yang tajam dengan hutan yang masih alami dan jarang di jamah orang, tidak adanya mata air selama perjalanan, dan kurangnya petunjuk-petunjuk jalur menuju puncak. Pada saat pendakian kami merasakan semuanya, tetapi dengan kekompakan, fisik para pendaki yang sudah terlatih, serta restu dari Tuhan YME, team dapat melewati cobaan-cobaan itu. Perjalanan telah ditempuh kurang lebih 1 Km dengan kemiringan antara 45-50° dan berdebu. Waktu menunjukkan tepat pukul 02.00 WIB, team telah sampai pada shelter 1 (meskipun ga ada pos-nya tapi kita nyebutnya shelter 1, biz hanya tempat ini aja yang datar dan enak buat istirahat, huehehe….) dan mendirikan camp didaerah tersebut. Istirahat sampai pagi, pukul 06.00 WIB ada beberapa personel yang memulai aktivitas pagi hari, mulai dari memasak, packaging ulang, melanjutkan mimpinya kembali, dll. Pukul 07.30 WIB semua team sarapan pagi. Terlihat sekali kekompakan dan persaudaraan yang terjalin dalam team KARPALA KALFA pada acara sarapan pagi tersebut. Kita makan dalam satu wadah secara beramai-ramai dan bergantian, hhmmm...meskipun hanya makan dengan ikan asin, jengkol dicabein, dan krupuk, tapi nikmatnya tiada duanya, terlebih lagi koki kita yang masak, Aa Rudi. Makasih ya Aa Rudi, berkat beliau tengki kita penuh terus euy…
Pada pukul 08.00 WIB, team telah siap memulai perjalanan. Tak lupa berdoa memohon perlindungan dan kekuatan pada Tuhan YME. Perjalanan dari shelter 1 ke puncak gunung Cikuray akan di tempuh ± 7 Km, kemiringan medan antara 50-60° dengan medan yang masih alami. Target tempuh sekitar 7 jam perjalanan + istirahat, dan pembagian team menjadi dua kelompok (team pembuka jalan dan team penyapu) serta dengan strategi yang telah disusun dengan rapih. Dengan kekompakan, kekuatan fisik, dan restu Tuhan YMH, kelompok pembuka jalan KARPALA KALFA telah sampai di puncak palsu sekitar pukul 12.00 WIB, selisih setengah jam kemudian team penyapu juga telah berada di puncak palsu. Dikatakan puncak palsu, karena daerah tersebut sangat luas dan nyaman untuk beristirahat. Pemandangan hutan di daerah tersebut juga tergolong alami dan indah. Semua team beristirahat, memasak untuk makan siang, dan tak lupa juga bergaya di depan kamera (tetep yang penting GAYA, hahaha….). Pukul 13.30 team pembuka jalan KARPALA KALFA melanjutkan perjalanan menuju ke puncak. Dengan keadaan medan yang hampir sama dan berbatu, team pembuka jalan telah sampai dipuncak pas gunung Cikuray pada pukul 15.00, dan berselang satu jam kemudian, team penyapu juga telah sampai di puncak pas gunung Cikuray. Puji Tuhan atas segala karunia, kekuatan fisik & mental serta rasa kasih sayang yang dianugerahkan kepada kami semua selama pendakian, sehingga semua team dapat mencapai puncak dengan selamat dan dalam keadaan fisik & mental yang masih prima (yah…lumayan lah paling ga bisa buat action didepan kamera, hehehe….).
Dari puncak gunung Cikurai ini, terlihat jelas hamparan gulungan awan putih yang indah, disebelah timur terlihat Gn. Papandayan, Gn. Ciremai, Gn. Slamet dengan awan putih nan indah yang selalu menyelimutinya. Disebelah utara jika kita melihat kebawah terlihat jelas kota Garut dan sekitarnya. Disebelah barat terlihat gunung Gede-Pangrango dan dibalik Gn. Gede-Pangrango tersebut pada saat sang surya malu-malu menyembunyikan sinarnya, dengan warna-warni yang dihasilkannya di langit tampak terlihat lebih indah. Inilah yang disebut dengan SUNSET dan yang selalu di tunggu-tunggu oleh para pendaki.
Setelah sunset, kesibukan team mulai terlihat, ada yang mendirikan tenda, memasak, dan ada pula yang menggigil kedinginan. Suhu di puncak pada malam hari sangat dingin, yaitu antara 5°C. Hampir semua team beristirahat dalam tenda, bejubel, dengkuran, dan aroma dari dalam tubuh yang dikeluarkan melalui lubang-lubang yang ada di tubuh manusia jelas tercium (huekz…Aa Rudi n Pak Cuwui ketauan banget abis makan jengky, hehehe…). Tapi itu semua tidak mematahkan kekompakan team.


July 23th, 2006
Setelah beristirahat ± 6 jam, dan tepat pukul 04.00 WIB, ada beberapa personel yang telah siap duduk diatas kursi kebesaran yang sengaja dibawa oleh Mang Engkos dan dengan membawa kamera kesayangannya, ia dengan setia menunggu sang surya menampakkan sinarnya yang masih perawan nan indah untuk pagi itu. Yah...itulah yang disebut dengan SUNRISE yang juga selalu ditunggu-tunggu oleh semua pendaki. Pukul 05.00 WIB sang surya muncul dengan memancarkan warna warni indahnya ke langit, seakan-akan sengaja menggoda seluruh isi jagat raya untuk melihat keindahannya. Puji Tuhan…semua yang menyaksikan fenomena alam tersebut serontak bersorak soray, dan tak lupa mengabadikannya dengan kamera. Dengan gaya norak (tapi tetep keren) ala KARPALA KALFA, semuanya berebut ingin berpose dengan perawan sinar pagi itu (yah…bisa dibayangkan sendiri, bagaimana tingkah polah team KARPALA KALFA pagi itu, hahaha….).
Pada pukul 06.00 dengan gaya sang koki profesionalnya, Aa Rudi bersama beberapa team yang lain, memulai memasak untuk sarapan pagi itu. Sarden, ikan asin, tempe, dan yang tidak boleh ketinggalan JENGKOL, diolah menjadi makanan lezat dan layak ala KARPALA untuk sarapan pagi. Tak lama kemudian sarapan pagi telah siap. Dalam ajang ini, lagi-lagi ditemukan kekompakan dan persaudaraan yang kental. Makan rame-rame dengan nasi + lauknya dicampur jadi satu dalam sebuah wadah, hhhmmm….nikmaaaatt….!!!
Tepat pukul 08.00 WIB ada sebuah moment yang sangat ditunggu oleh para anggota KARPALA KALFA baru. Ya..ada sebuah seremonial pelantikan sederhana di puncak Cikuray tersebut. Mogi, Heni, Aster, Yosef, dan Tri, mereka semua adalah anggota KARPALA KALFA yang baru dilantik. Syarat utama menjadi anggota KARPALA KALFA adalah mengikuti latihan rutin tiap hari Rabu dan Jumat, serta mengikuti pendakian 3 kali. CONGRATILATION…!!! Buat anggota baru KARPALA KALFA.
Perjalanan turun gunung DI MULAI...!! Dengan formasi kelompok yang sama saat pendakian, yaitu team pembuka jalan dan team penyapu, serta tak lupa berdoa untuk memohon perlindungan Tuhan YME, team bersiap-siap menuruni gunung Cikuray. Tepat pukul 11.30 WIB semua team telah sampai di stasiun pemancar televisi local di daerah Dayeuh Manggung. “Namanya juga KARPALA KALFA, uda kaya bemo yang rem-nya blong” begitu celoteh salah seorang anggota KARPALA KALFA terheran-heran ketika mengetahui perjalanan turun hanya ditempuh dengan waktu 2,5 jam saja. Pukul 12.00 – 14.00 WIB team melakukan pendataan ulang, membersihkan barang-barang pribadi dan membersihkan diri, kemudian bersiap-siap melanjutkan perjalanan pulang ke PT Kalbe Farma Cikarang.
Tepat pukul 14.00 WIB dengan formasi mobil dan sopir yang sama pada saat perjalanan keberangkatan, team bertolak dari Dayeuh Manggung. Tetap dengan gaya nyentrik sopir ketika membawa mobilnya, akhirnya pada pukul 15.30 sampailah team di daerah Taragong. Disini team melakukan makan siang bersama di sebuah warung makan, ada juga yang membeli oleh-oleh buat keluarga dan kerabat. Pukul 16.30 WIB semua rombongan melanjutkan perjalanan pulang ke PT Kalbe Farma Cikarang. Entah apa lagi yang terjadi di perjalanan tersebut, dan dengan gaya apa lagi sopir membawa kami dalam mobilnya, karena sebagian besar team termasuk penulis, terlelap dengan rasa capek dan kantuk yang menghinggapi raga kami, yang kami tau pada pukul 19.00 WIB semua team telah sampai di PT Kalbe Farma Tbk.
Perjalanan yang singkat namun sangat berkesan dan begitu banyak kenangan serta kebersamaan yang semakin mempererat persaudaraan kami. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam perjalanan ini.

in this moment, i want to say THANKS a LOT for my LORT "ALLAH SWT" n my brother "Aa Q" berkat kesabaran kamu akhirnya aku berhasil juga menuruni gunung itu. Thanks buat semangat, dorongan, n smua pertolongan Aa. Jangan kapok ya A, aku juga ga tau kenapa kemaren itu kaki-ku mendadak letoy, huehehehehe....

Jakarta, Sept 11th, 2006
Me...

More Article...


(0) comments << Home
Thursday, September 07, 2006
sunset on 9:21 PM

Walah...mana jalan pulang yah...??!!?!??
Demensia menyebabkan kualitas hidup penderitanya jelek dan hubungan sosial menjadi terganggu. Tak hanya itu, penderita juga menjadi beban keluarga dan negara.
Proses menua dan usia lanjut memang proses alami. Fenomena menua ini juga terjadi pada otak. Hal yang paling dirasakan adalah kemunduran daya ingat (memori) dan ini bisa secara normal dan tidak normal. Inilah yang kemudian menyebabkan demensia. Padahal, kepikunan pun bisa diperlambat lho...!! dengan melakukan latihan khusus memperlambat kepikunana secara teratur sebelum usia lanjut.
Kemampuan daya ingat yang menurun secara normal pada lansia disebabkan oleh proses berpikir menjadi lamban, kurang menggunakan strategi memori yang tepat, dan kesulitan untuk pemusatan perhatian, konsentrasi, dan memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar hal yang baru, memerlukan lebih banyak isyarat untuk mengingat kembali apa yang pernah diingatnya. Orang yang mengalami kepikunan yang tidak normal, bisa lupa makan, lupa nama pasangan (walah...kaciannya, hehe...), benda, angka, atau keterampilan yang pernah dikuasai. Terkadang, ia pun lupa dengan aturan-aturan sosial.
Ck...ck...ck...ga mau dunk nantinya qt mengalami hal itu. Apa lagi bagi yang punya hobi naek gunung (like me...), bisa-bisa tar lupa jalan n naruh petunjuk jalannya. kesasar dech, huehehe...
Ada beberapa tips buat pembaca untuk mencegah kepikunan dini. Tips ini saya dapat dari Asosiasi Alzheimer Indonesia atau disebut dengan Gerak dan Latih Otak (GLO). Gerakan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan usia, sambil berdiri, duduk, dengan perasaan senang, rilex, dan tanpa menahan nafas.
  1. Latih peregangan leherPosisi badan menghadap lurus ke depan, dengan telapak tangan kanan pada sisi kanan kepala. Tekan kepala ke arah kiri, sementara kepala menghadap lurus ke depan. Otot-otot leher akan terasa teregang melawan dorongan tangan. Lakukan delapan kali hitungan dengan tidak menahan nafas. Lakukan secara bergantian dengan telapak tangan kiri.
  2. Peregangan bahu dan lengan atas. a.Luruskan tangan kanan ke atas (di samping telinga), telapak tangan menghadap ke depan. Tangan kiri melewati belakang di bawah siku tangan kanan. Tangan yang lurus digerakkan ke belakang, sedangkan tangan yang satunya menahan ke depan.Akan terasa regangan pada bahu dan lengan atas. Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan atau tegang. Kemudian lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali. b.Luruskan tangan kanan ke atas, di samping telinga dengan telapak tangan menghadap ke dalam. Tangan yang lurus digerakkan ke kanan, sedangkan tangan yang satu lagi menarik tangan kanan ke arah dalam. Lakukan bergantian dengan tangan yang kiri, masing-masing dua kali. c.Posisi tangan kanan lurus menekan ke arah telinga kanan dan tangan yang satu lagi mendorong ke arah keluar. Lakukan bergantian dengan tangan kiri, masing-masing dua kali.
  3. Pemanasan sakelar otakGosoklah dua lekukan kiri dan kanan di bawah pertemuan tulang selangka kiri dan kanan dengan tulang dada. Dengan tangan lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan ke kanan, ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri atas ke kanan atas. Lakukan enam kali pernapasan dengan tangan bergantian.
  4. Latihan intia. Delapan tidurBerdiri tegak, kepala lurus ke depan, tangan kanan lurus ke depan, ibu jari menghadap ke atas di depan hidung. Gerakkan tangan ke kiri atas, kiri bawah, kembali ke tengah, lalu ke ke kanan atas, kanan bawah dan kembali ke tengah. Gerakan ini membentuk angka delapan tidur dan lakukan tanpa diikuti gerakan bola mata.b. Untuk variasi delapan tidur, gerakkan ibu jari sama seperti gerakan delapan tidur, tetapi gerakan ibu jari diikuti dengan gerakan bola mata. Lakukan latihan ini bergantian dengan tangan kanan, kiri, dan kedua tangan saling berkaitan. Masing-masing dalam hitungan dua kali delapan.


More Article...


(1) comments << Home
Monday, September 04, 2006
sunset on 12:38 AM

Mandalawangi - Pangrango

Sendja ini, ketika matahari turun kedalam djurang2mu
Aku datang kembali Kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu.
Walaupun setiap orang berbitjara tentang manfaat dan guna

Aku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahan
Dan...
Aku terima kau dalam keberadaanmu Seperti kau terima daku.
Aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi

Sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta.
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menjelimuti

Mandalawangi Kau datang kembali Dan bitjara padaku tentang kehampaan semua.
“Hidup adalah soal keberanian, menghadapi jang tanda tanja

“Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
“Terimalah dan hadapilah.”
Dan antara ransel2 kosong dan api unggun jang membara

Aku terima itu semua
Melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 djurangmu.
Aku tjinta padamu Pangrango Karena aku tjinta pada keberanian hidup


Djakarta, 19-7-1966
Soe Hok Gie

More Article...


<< Home
Sunday, September 03, 2006
sunset on 11:57 PM



More Article...


(0) comments << Home