Wednesday, April 18, 2007
sunset on 9:24 PM

RENUNGAN PETUALANG SEJATI atau yang MENYEBUT DIRINYA SEORANG PENDAKI/PECINTA/PETUALANG

Apakah yang anda dapatkan selama ini?

Ketika anda mendaki gunung-gunung,bertualang ke hutan dan tempat terpencil.

Apakah anda pernah merasakan perasaan sedih ketika anda meyadari keberadaan anda sebagai mahluk yang kecil dan tidak berarti apa-apa dibanding semua itu?

Pernahkan ketika anda berada di gunung anda merenung
tentang semuanya?

Pernahkah anda menangis ketika melihat langit biru,lautan yang luas, gunung-gunung, awan yang berarak, hutan, pepohonan,air yang mengalir di bebatuan,kabut yang menutupi jurang dan lembah.

Pernahkan anda menangis ketika mendengar suara nyanyian burung-burung, suara gemericik air, suara angin yang berhembus diantara pepohonan, suara ombak, suara seranggga hutan dimalam hari ketika kegelapan dan kesunyian mulai menyelimuti alam.

Apakah yang anda rasakan dan pikirkan saat itu,
Apakah anda pernah menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih Besar dan Hebat dibelakang semua itu?

Yang Membuat dan Mengatur semua itu.
Siapakah dibelakang semua itu?

Pernahkan anda bersedih ketika melihat sampah-sampah plastik bertebaran di gunung dan hutan, hutan-hutan yang di hancurkan, binatang2 yang diburu, sungai2 yang tercemar oleh limbah.

Apakah anda sudah menemukan apa yang anda cari selama ini dengan pergi ke gunung, hutan atau tempat terpencil?

Apakah semua perjalanan selama ini bisa membuat anda lebih Mendekatkan diri kepada Zat yang Menciptakan semua itu dan menyadarkan diri anda yang tidak berarti apa-apa atau anda hanya ingin di puji orang atau
hanya ingin mencari kebanggaan atau malah makin menjauhkan anda dariNya.

Apakah anda sudah menjadi lebih bijaksana dalam hidup anda?
Banyak orang yang dengan bangganya menyebut dirinya pencinta alam, petualang, pendaki gunung, tetapi mereka tidak mendapatkan apa2 dari perjalanannya selain hanya tubuh yang lelah dan pakaian kotor, bahkan banyak dari mereka yang menjadi bagian dari Perusak Alam.

"ALLAH menciptakan langit dan bumi dan seluruh isinya alam ini, agar kita selalu bersyukur dan beribadah kepadanya".

Alam ini diciptakan untuk dipelihara dan dijaga kelestariannya.

Gunung, pohon, daun-daun, bunga-bunga, air, angin, batu-batuan, rerumputan, bahkan ulat, semut dan semua hewan yang ada didarat dan dilaut semuanya bersyukur kepada Allah.

Apakah kita juga seperti mereka?
Bukankah kita ini manusia yang katanya mahluk yang berakal dan lebih mulia dari mahluk yang lain.

Kalau semua itu tidak pernah anda rasakan dan pikirkan, Jadi apa tujuan anda selama ini?
Apa yang anda dapatkan selama ini?

Banyak orang yg ketika muda begitu bersemangat bertualang tetapi ketika lulus sekolah,bekerja dan mereka berkeluarga, menikah dan punya anak
mereka benar-benar berhenti, seakan melupakan semuannya,mereka sibuk dengan segala urusan, sehingga melupakan gunung,hutan dan alam.

kita lihat para penjelajah dan petualang di negri orang sampai tua mereka tetap bertualang, bahkan ada yang sudah berumur 70 tahun masih mendaki gunung himalaya,
apakah kita bisa seperti mereka?

Kebanyakan dikita hanya latah dan ikut-ikutan saja, mereka menjadi pendaki gunung hanya untuk gagah-gagahan saja,sehingga mereka tidak mendapatkan apa-apa dalam perjalanannya.

Jadikanlah apa yang anda jalani selama ini bukan hanya sebagai keisengan atau hobby semata tapi jadikanlah menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya dan menjadi Jalan Hidup anda.
Semoga

[Soe Hok Gie]

More Article...

(2) comments << Home
Monday, April 16, 2007
sunset on 10:18 PM

SAWIT ?? Antara Ancaman & Perbaikan Ekonomi

Pengembangan perkebunan kepala sawit di Kalbar memunculkan pro dan kontra. Sebagian masyarakat menolak sawit karena mengancam kelangsungan ekosistem hayati. Disisi lain mereka yang setuju demi pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Hendak kemana perkebunan masa depan Kalbar?

KETEGASAN sikap untuk menolak ekspansi pegembangan perkebunan kelapa sawit dinilai sebagai sebuah ketegasan sikap yang arif oleh WALHI (Wanaha Lingkungan Hidup Indonesia). Dilihat dari sudut pandang ekologi, perluasan kebun kelapa sawit merupakan sebuah ancaman yang menakutkan bagi kelangsungan ekosistem hayati. Hutan yang tadinya merupakan sumber plasmanutfah sekarang telah beralih fungsi sebagai bentangan areal perkebunan kelapa sawit. Celakanya lagi, upaya pembukaan lahan kelapa sawit tersebut tidak dibarengi dengan usaha konversi. Walhasil, bencana alam pun tak dapat terelakkan. Malapetaka tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Akibat keserakahan dan ketamakan yang kian merajalela, konflik pun tercipta dengan mudah. Peta konflik ini bisa terjadi antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan perusahaan atau mungkin perusahaan dengan pemerintah. Saban Setiawan, Direktur Eksekutif WALHI Kalbar mengatakan saat ini saja luas areal perkebunan kelapa sawit di Kalbar mencapai tiga juta hektar. Jumlah itu dalam beberapa tahun kedepan akan terus diperluas hingga mencapai angka lima juta hektar. Situasi tampak semakin sulit manakala keberadaan perusahaan pengembang perkebunan kelapa sawit itu memperoleh kekuatan hukum dari pemerintah. Merasa telah diatas angin, pihak perusahaan dengan semena-mena telah ‘menyingkirkan’ hak ulayat dari masyarakat adat. Tanah yang semula dimiliki masyarakat adat secara turun temurun, dengan sekejap mata bisa berpindah tangan ke pihak pengusaha. “Jika sudah demikian, dimana letak keadilan,” katanya. Praktik-praktik ketidak adilan seperti ini sekarang telah menjadi hal yang ‘lazim’ di dunia perkebunan kelapa sawit. Demi meraup keuntungan yang melimpah, para pemodal tega mengorbankan masyarakat adat. Mata pencaharian berburu, kini dipaksa berganti dengan kegiatan berkebun kelapa sawit. Ketika masa panen tiba, dengan culasnya hak-hak pemilik kebun dikebiri dengan dalih ini dan itu. Prof Ir M Alamsyah HS, Pakar Perkebunan dari Universitas Tanjungpura, Pontianak berpandangan lain. Menurutnya isu-isu miring tentang perkebunan kelapa sawit merupakan sebuah hal yang tidak benar. Kontroversi seperti ini sengaja diciptakan oleh negara maju agar jumlah produksi sawit Indonesia di pasar internasional tidak tinggi. Perlu digaris bawahi bahwa kelapa sawit merupakan tiga dari dua puluh enam tanaman yang tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Sebagai informasi, katanya, harga jual produk minyak nabati dari negara Inggris, Uni Eropa dan Amerika Serikat saat ini tengah anjlok di pasaran dunia. Mengapa? Karena biaya untuk memproduksi minyak jagung, minyak biji bunga matahari serta minyak kedelai jauh lebih tinggi dari pada harga produksi minyak kelapa sawit. Tak hanya itu saja, mulai beberapa tahun terakhir Jerman malah sudah melirik potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan dasar pembuatan biodisel yang ramah lingkungan. Karena terserang rasa ketakutan yang teramat sangat, negara-negara kuat itu lantas mencoba membendung laju pertumbuhan lahan kelapa sawit di Kalimantan. Berdasarkan data yang ada, dari 3,5 juta hektar luas lahan kelapa sawit yang ada di Kalbar, jumlah lahan yang sudah tergarap baru 360 ribu hektar. Dilihat dari angkanya saja perbedaannya sudah cukup jauh bukan? Bercermin dari kondisi rill tersebut, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintahan daerah saat ini tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan program perluasan perkebunan kelapa sawit. Jika sebelumnya pihak swasta hanya boleh memiliki areal perkebunan kelapa sawit seluas 20 ribu hektar (SK Mentan Nomor:357 Tahun 2002), maka sekarang pemerintah memberikan keloggaran kepada pihak perusahaan untuk mengembangkan areal perkebunan kelapa sawit hingga 100 ribu hektar (Permentan Nomor:26/Permentan/OT.140/2/2007). Untuk mewujudkan rencana revitalisasi pengembangan perkebunan kelapa sawit tersebut, pemerintah melakukan pola kemitraan yang berbasis pada ekonomi rakyat. Upaya revitalisasi ini nantinya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai langkah awal, dalam lingkup nasional pemerintah akan menyediakan dana senilai 60-70 triliun rupiah sebagai modal pengembangan program selama lima tahun kedepan (2006-2010). Adapun kebijakan revitalisasi persawitan tersebut nantinya akan dijalankan melalui program pembangunan triple track strategy, yakni pro-growth, pro-employment and pro-poor. Ketiganya akan dirancang melalui peningkatan ekonomi diatas 6,5 persen pertahun (lewat percepatan investasi dan ekspor), pembenahan sektor rill sehingga mampu menyerap tambahan angkatan kerja dan menciptakan lapangan kerja baru, serta revitalisasi sektorpertanian dan pedesaan untuk berkonstribusi pengentasan kemiskinan. Untuk mencapai keberhasilan dari pelaksanaan program revitalisasi persawitan ini, pemerintah akan memberikan penekanan kepada tiga hal penting, yakni kesiapan lahan yang diperuntukkan sebagai pilot project, kesiapan petani peserta sebagai plasma dan kesiapan bibit tanaman berkualitas. Sebagai pilot project-nya, akhir tahun 2006 pemerintah daerah Kalimantan Barat telah menyediakan 18.800 hektar lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Melawi. Dilihat dari rencana kerjanya, perluasan tanaman untuk tahun 2006-2010 di Kalbar bakal menelan dana sebesar Rp7,7 triliun untuk luas areal 383.800 hektar, dimana pembiayaannya melalui fasilitas kredit pihak perbankkan dengan bunga tetap sepuluh persen.
(Pringgo-Pontianak Post, 17 April 2007)

Pendapat anda tentang pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit??
Setuju, tidak setuju, atau terang-terangan menolak??

More Article...


(0) comments << Home
Sunday, April 15, 2007
sunset on 10:20 PM

About NoRWeGia...

SEJARAH
Norwegia seringkali dihubungkan dengan Viking. Adalah Raja Viking, Harald Fairhair yang menyatukan Norwegia menjadi satu kerajaan pada sekitar tahun 900 masehi. Viking kemudian membantu meletakkan Norwegia di peta sekitar satu abad kemudian. Mereka berlayar ke berbagai penjuru dunia, dan bahkan menyeberangi Atlantik ke Amerika. Leif Eriksson menemukan Vinland, demikian dinamakannya, 500 tahun sebelum Columbus. Era Viking merupakan periode penting bagi budaya dan sejarah Norwegia. Komunikasi dengan bangsa-bangsa besar di Eropa memberikan masukan dan ide tentang nilai-nilai yang dipertahankan.
Lonjakan populasi terjadi pada saat Abad Pertengahan, hingga Black Death yang mengoyak Eropa dan mengurangi populasi hingga dua pertiganya. Namun, pada abad ke-16, Norwegia mengalami kemajuan ekonomi. Perdagangan ikan herring mengalami pertumbuhan, kegiatan perdagangan mengalami kemajuan dan angka populasi meningkat. Sebagai negara kelautan, Norwegia sangat bergantung pada memancing dan ekspor ikan. Bersama dengan ekpor kayu balok dan kegiatan perdagangan, hal ini menjadi tulang punggung ekonomi Norwegia.

GEOGRAFI
Norwegia terbentang jauh hingga Utara, sehingga memiliki jarak yang sangat jauh. Jarak tempuh dari Lindesnes di bagian Selatan ke North Cape dengan mengendarai mobil mencapai 2.500 km. Namun jarak yang jauh ini justru memberi kesempatan bagi para wisatawan untuk menikmati variasi pemandangan alam yang dramatis. Jalan-jalan dibangun dengan baik dan umumnya memiliki standar yang bagus. Jembatan di atas fiord dan terusan dibawah pegunungan dapat mempersingkat perjalanan, dan setelah Anda keluar dari terusan, Anda dapat mengagumi pemandangan yang menakjubkan.
Norwegia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki fiord – lekukan dalam di sepanjang garis pantai yang terbentuk dari gesekan gletser jutaan tahun lalu.
Sarana transportasi kereta dapat dipercaya dan merupakan cara yang menyenangkan untuk berkeliling Norwegia, dan dari gerbong moderen, Anda dapat menikmati pemandangan alam pedesaan.

FENOMENA ALAM
Norwegia terkenal karena fenomena alamnya, terutama matahari tengah malam dan lampu di bagian utara. Di tiga negara yang terletak paling Utara di Norwegia, matahari terlihat di langit selama 24 jam sehari mulai dari pertengahan Mei hingga akhir Juli. Hal ini memungkinkan Anda melalukan kegiatan yang tidak mungkin dilakukan di belahan dunia lain, seperti bermain golf pada tengah malam!
Lampu Utara, paling indah dilihat antara bulan November dan Februari, terutama di negara yang terletak di paling Utara namun juga Selatan. Cahaya ini terlihat berkejaran di langit pada waktu malam, dikarenakan partikel elektron positif dan negatif dari matahari tertarik ke lapisan atmosfer bumi dan berbenturan dengan partikel gas alam pada ketinggian 100-300 km.

Wow..Subhanallah...<\span>

More Article...


(0) comments << Home